Kamis, 28 Mei 2020

unboxing paket kiriman

Unboxing paket kiriman buku kumpulan cerpen guru bk sma smk pklk

Lihat di
https://www.youtube.com/playlist?list=PLXjhuK5XSqopebnUYn11SL4g0WT58cWkT

Selasa, 26 Mei 2020

hikmah kapal

HIKMAH_KAPAL

Berikanlah aku ilmu HIKMAH,
untuk menjadikan perlindungan dalam menghadapi ujian,
seperti sebuah KAPAL,
yang pernah menyelamatkan keimanan nabi Nuh dari banjir yang menenggelamkan bumi...

Berikanlah aku ilmu HIKMAH yang bermanfaat,
sebagaimana KAPAL yang dapat menyeberangkanku dari perilaku yang buruk, hijrah ke perilaku yang baik...  

Berikanlah aku ilmu HIKMAH yang mensejahterahkan,
sebagaimana KAPAL yang bisa mengangkut rezeki yang besar dan berat menuju ke pemiliknya..

Berikan aku ilmu HIKMAH yang mampu mengangkat derajat,
sebagaimana KAPAL mempercepat aku sampai di tujuan,
yaitu keberhasilan

Berikan aku ilmu HIKMAH yang menyenangkan,
laksana memiliki KAPAL itu sendiri,
bangga.


puisi ini saya tulis mungkin sekitar tahun 2014-2016
ada seuatu yang tersirat
mengapa saya tuliskan huruf kapital pada dua kata tersebut
ada yang bisa menebak? 

Senin, 25 Mei 2020

Hari besar ke tiga

Selamat hari raya idul fitri.
Taqabalallahuminnawaminkum.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita.
Dan masih bisa dipertemukan kembali di Ramadhan tahun depan. Aamiin.

Hampir 3 hari lebih tidak posting blog. Tidak menulis.
Dengan alasan yang kami buat² sendiri:

1. Malam takbiran kami sibuk membagikan beras 18kg di gading fajar.
Areal yang di PSBB.
Kebayang macetnya bagaimana.
Tangan kanan pegang handle gas. Tangan kiri memegang ikat karung beras supaya tak terlepas. Sedangkan paha kiri menahannya agar tidak ambruk ke kiri. Setengah perjalanan karung ini bawaannya ngantuk aja. Ingin melantai di aspal.

Karena sejak selepas sholat isya, kami bertiga berangkat berboncengan. Saya, anak, istri, dan karung berisi 18kg beras.
Ini kali pertama kami membawa beras sebanyak itu. Ini kali pertama anak dan istri ikut. Ini kali pertama pula membagikan beras di areal baru.
Ya, taman pinang. Atau lebih dikenal dengan gading fajar.
Kami tak ingin membahas bagaimana tampilan, latar belakang, atau niatan orang² yang langsung menyerbu beras yang kami bawa.
Padahal tahun kemarin sudah ada pengalaman. Kami parkir dulu motor kami di tempat tersembunyi.
Karena kalau langsung berhenti di depan orang yang minta minta, langsung diserbu teman temannya.
Tapi ya tetap saja kami diserbu.
Hanya pindah 2 x tempat, beras kami sudah habis.
Untung saja istri bisa memilih mana pengemis yang benar² sudah tua secara fisik terlihat.
Beda dengan saya, seorang suami yang terlalu loyal dengan siapa saja langsung dikasih.

2. Ketika pulang
sesampainya di garasi, tiba-tiba kaki kiri seperti tidak bisa dipakai jalan.
langsung rebus air panas.
ini resep orang-orang tua terdahulu.
ketika sudah matang, dicampur garam dan serbuk daun bidara.
ini didapat dari seorang praktisi ruqyah.

silahkan celupkan kaki ke dalam ember berisi air panas yang sudah ditambah 15 gayung air dingin.
waw kalau kuat boleh 15-30 menit.

tapi sesudah itu, alhamdulillah. kaki terasa enteng dan nggak sakit lagi.

3. hari raya idul fitri
sesusai seruan pemerintah, kami sholat idul fitri di rumah.
setelah itu menemui mertua di gang sebelah.
enak kan dekat. nggak perlu mudik.
setalah makan roti canai dan gulai plus emping dan krupuk rambak juga kacang,
dessertnya adalah es buah.
kami berpamitan ke rumah orangtua di dekat surabaya.

tetap saja di jalan kami kena check point.
padahal ya kami belok ke kiri tetap dalam satu kota.
kecuali kalau kami lurus saja masuk ke dalam kota.
kami hanya dilihat ktp nya suami istri.
dilihat wajahnya dan ditermo.

sudah kami lolos.

sesampainya di rumah orangtua. kami bersalaman dan berfoto bersama.
tingkah laku kami seperti sebuah keluarga yang hanya baru bisa bertemu setahun sekali di hari raya.
padahal kami satu kota.
dan hanya menjalani lockdown mandiri selama hampir 3 bulan sejak maret.

setelah itu kami diajak untuk menziarahi kubur ayah kandung kami.

menginjak dzuhur kami berpamitan.
panas matahari siang sangat menyengat.
**

sementara itu dulu.
tulisan ini akan disambung lagi nanti.
anak sudah menunggu untuk setor hafalan surat al mujadilah.


Jumat, 22 Mei 2020

Ketika malam ganjil terakhir justru hujan

Hari terakhir puasa ramadhan

Jam di sudut kiri atas hape menunjuk pukul 03.24 dini hari.
Hari ini hari Sabtu tanggal 23 Mei 2020.
Baru saja mandi. Segar rasanya.
Terbangun. Sebelumnya sayub-sayub terdengar suara alat musik patrol. Punya anak-anak RT sebelah. Semakin lama semakin kenceng.
Nggak kerasa mereka sudah begituan selama hampir 30 hari. Berarti telinga ini kuat juga ya.

Yang nggak kuat itu istri. Tiap bangun sahur selalu mengeluh akan suara instrumen mereka yang kuenceng.
Bayangkan. Mulai pukul 02.30 sd pukul 03.00 mereka main musik patrol.
Sedangkan jam segitu istri masih pingin rebahan.
Dia terus bilang. Kok nggak ada yang negur mereka sih?
Aku terus nenangim dia buat sabar.
Itung-itung itu membuat kita terbangun.
Meski sunnahnya membangunkan orang sahur dengan adzan sih.
Tapi ya sudahlah.
**

Masih teringat pelatihan omjay buat nulis sedikitnya 15-20 menit.
Dan itu tak kan mengganggu siapapun.
Ini tulisan kok besar sendiri, bgmana sih?

Pingin nulis semuanya.
Tapi rasanya perut sudah lapar.
Istri sudah manasi nasi gorengnya.
Ok makan dulu.
Ntr dilanjut lagi.



Sabtu, 16 Mei 2020

materi 2 webinar STIESIA Mei 2020

 

 

 

 

 

 
Secara Mengejutkan 65% mengaku punya pengalaman Bisnis
Padahal menurut survey pada pertanyaan di awal
55% ingin menjadi Pegawai; dan hanya 45% ingin menjadi Pebisnis
Kesimpulan: Respondents pernah berbisnis dan ingin mempunyai Bisnis meskipun tidak SERIUS Berbisnis
 

 

 

 

 

Fakta di Indonesia
Di Indonesia jumlah Wirausaha menembus 3,1 persen menurut Endang Suwartini selaku Direktur Industri Kecil 
(8,06 juta jiwa dari jumlah penduduk yang saat ini sekitar 260 juta jiwa), 
Meski sudah melampaui 2% namun masih terbilang rendah dibanding Singapura (7%) dan Malaysia (5%). 
Ini dikarenakan Jumlah Populasi Indonesia yang Sangat Besar.
Sumber:   http://rri.co.id/ekonomi/651422/jumlah-wirausaha-di-indonesia-tembus-8-juta-jiwa
21 Maret 2019
 

 

Apa akibat terlalu Banyaknya Jumlah Karyawan Dibandingkan Pengusaha?
• PHK dimana-mana karena perusahaan tidak bisa ber-operasi secara normal
• Banyak Karyawan yang kehilangan pekerjaannya
• Kriminalitas Tinggi
Dampak Covid-19 menurut Kementerian Tenaga Kerja:
“Lebih dari 2 Juta Pekerja di-PHK dan dirumahkan”
Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/04/23/174607026/dampakcovid-19-menaker-lebih-dari-2-juta-pekerja-di-phk-dan-dirumahkan
(23/4/2020)
 

 

Strategi memulai suatu usaha
Mulailah dari Hobby yang anda miliki
A.Memiliki ide kreatif dan kemampuan yang unik – Usaha sampingan bisa berubah menjadi sebuah perusahaan besar dan ternama
B.Mencari bisnis dengan tingkat persaingan yang masih rendah sehingga peluang sukses terbuka lebar
Contoh: Facebook yang awalnya dibuat oleh Mark Zuckerberg hanyalah sebuah situs pertemanan bagi mahasiswa di Harvard University 
C. Perencanaan yang matang
 

Strategi Bisnis ditengah
Pandemi Covid-19
1. Ngeblog dan Nge-vlog
Mendapatkan penghasilan tambahan dengan membuat konten dan memberikan informasi dengan blog maupun vlog, yang dibagikan melalui YouTube, Instagram atau Facebook. 
(membuat konten yang menarik, bisa tentang tutorial cara memasak atau Les Online seperti: tutorial Bahasa Inggris, Matematika atau tips dan triks mengerjakan soal TOEFL)
Endorse suatu produk (Kita akan dibayar ketika kita mem-promosikan Produk Mereka lewat Instagram kita)
Strategi Bisnis ditengah
Pandemi Covid-19
2. Membuat Toko Online
Selain membuat konten yang menarik di YouTube, Instagram dan Facebook. Anda juga bisa menawarkan produk di dalam video anda dengan membuka toko Online Kelebihan Toko Online:
- Jangkauan sangat luas (tidak hanya lokal namun International)
- Tidak harus mempunyai Website anda sendiri, tapi anda bisa memanfaatkan MarketPlace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee dan sebagainya
 

 

 

 

 

 

 

Apa Mungkin Tanpa Ilmu
Menjadi Pengusaha Hebat?
Jawabannya: 
JAMAN DULU Mungkin Saja – Tapi Hanya Segelintir Orang Yang Berhasil
JAMAN SEKARANG – NO WAY
Pengusaha Tanpa Ilmu akan Memiliki Resiko Kegagalan yang Sangat Tinggi
STIESIA memberikan Ilmu Kewirausahaan agar Mahasiswa yang lulus nanti mempunyai bekal untuk bisa menjadi Pengusaha yang Sukses
Contohnya:
• Dosen Kewirausahaan akan memberikan bimbingan kepada mahasiswa STIESIA untuk bisa mendapatkan dana PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang bersumber dari Dana DIKTI.
• Mahasiswa dibimbing untuk membuat Proposal Bisnis dan Ide Bisnis yang Unik
 

 
sulistyo@stiesia.ac.id

materi 1webinar STIESIA

Being an Ethical 
Agile Entrepreneur di Tengah Pandemi Covid-19
Emeralda Ayu Kusuma, S.Sos. M.Si.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) 
Surabaya
Pandemic Covid-19
• Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak awal 2020 telah memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia
• Pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3 persen, bahkan dalam skenarionya yang lebih buruk, bisa mencapai negatif 0,4 persen
• Setiap sektor industri telah mengalami kerugian hingga 20 persen bahkan lebih sejak adanya kasus pertama korban positif corona di Indonesia
• Sektor UMKM yang selama ini biasanya menjadisafety net turut terpukul, karena ketidaan kegiatan di luar rumah oleh
Sebaran Covid-19 di Indonesia 
 
... COVID-19 Menyebabkan Perubahan Perilaku Konsumen … People Behavior Shifting
• Fenomena perubahan perilaku (dan kebiasaan) manusia di Era Corona. (permanent and temporary shifts) 
• Konsumen akan mengurangi kontak sosial (less-contact economy) dan tetap menjaga jarak
• Pergeseran kebutuhan masyarakat yang cenderung mengesampingkan hal-hal sekunder
• Peningkatan permintaan atas produk-produk yang terjamin higenis. 
• Mengurangi perjalanan, terutama yang berisiko
• Peningkatan substitusi antar barang
• Barang impor akan cenderung digantikan dengan barang produksi dalam negeri
• Penjualan barang ritel offline akan banyak digantikan denganplatform online 
A global view of how consumer behavior is changing amid Covid-19 (McKinsey)
4 Megashift Perilaku Konsumen Paska COVID-19
Sumber: 30 Consumer Behaviour New Normal, 2020
Stay-at-Home Lifestyle
Focus on Basic Needs 
Go Virtual& Hygiene Products
 
 
 
Time to Survive … Time to Innovate!
Survive + Innovate
 
Survival Innovation = AGILITY
Kemampuan berinovasi dan mengubah arah dari business legacy saat ini untuk bisa bertahan.  Apapun dilakukan
untuk tetap hidup di tengah krisis.  Mampu berubah cepat di tengah dinamika.
An AGILE + ETHICAL Entrepreneur 
 
Ethical ?
Bisnis tidak pernah ada dalam ruang hampa, bisnis selalu ada dalam konteks lingkungan dinamis yang menyertainya
Dalam kondisi apapun bisnis harus berjalan, ada produksi dan ada konsumsi di sisi lain sebagai satu keseimbangan; bisnis juga hidup dalam harmoni denganAgile? lingkungan sosial dan alamnya.
Ethical Agility – Kelincahan yang Etis dalam Berbisnis
• Berdamai dengan keadaan-keadaan baru, disrupsi, mis: pandemic, yang bisa datang secara tiba-tiba. Mis: mengikuti protokoler WHO, mengikuti aturan Pemerintah.
• Lincah dan tangkas dalam menghadapi kepanikan, semangat optimisme dan kemampuan untuk tetap tenang dan rasional (tidak spekulatif) dalam menghadapi krisis
• Membuat bisnis tetap bertahan dalam kondisi dinamis, termasuk dalam situasi krisis, kreatif dan melakukan survival innovation dalam koridor etis
• Melakukan realokasi dan me-reviewbusiness model ataupunbusiness plan, memetakan potensi risiko dan melakukan rencana mitigasi
• Mampu bertindak cepatre-directingbisnis
Ethical Agility – Kelincahan yang Etis dalam
Berbisnis
• Menyelamatkan bisnis dan stakeholders-nya
• Membangun relasi dengan pelanggan, dan memahami kebutuhan pelanggan/pasar
• Melakukan breakthroughpada operasional bisnis, misalnya mengubah kapasitas karyawan menjadi profit center, seperti: everybody is a marketer!
• Berinisiatif dalam membangun jaringan pengaman sosial mandiri untuk membantu mempercepat penguatan ekonomi masyarakat
• Kelincahan yang dirancang dalam rangka untuk kemanfaatan umat manusia
 
Matur Nuwun

webinar bersama STIESIA Surabaya

Selasa, 12 Mei 2020

Materi Webinar BK UM Metro Bapak Agus, Selasa, 12 Mei 2020

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Oleh: Agus Wibowo, M.Pd


Profil Penulis:
Nama : Agus Wibowo, M.Pd
Jabatan : Kaprodi BK UM Metro
Jabatan organisasi : Kordinator Litbang PC ABKIN Kota Metro
Kordinator Litbang PD ABKIN LAMPUNG Anggota IIBKIN
Contact person 085769466618
Aw23758@gmail.com



A. Revolusi Industri 4.0
Dinamisasi perkembangan teknologi informasi semakin progresif dalam kehidupan manusia. Hampir setiap sisi kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi. Massifnya penggunaan teknologi informasi serta digitalisasi setiap aktifitas manusia merupakan salah satu ciri dari revolusi industri 4.0. Revolusi industri mampu menciptakan pergeseran yang cukup  signifikan pada kehidupan manusia, bukan saja pada sistem kerja, namun juga pada sistem kehidupan dan karakter individu.
Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Aktifitas-aktiftas yang dulu  dikerjakan secara manual, sekarang sudah mulai digantikan dengan robot-robot yang dibangun dengan kemampuan teknologi tingkat tinggi (artificial intelligence robotic). Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Prof Dwikorita Karnawati (2017): revolusi industri 4.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun
 
yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75 persen. Hal ini disebabkan pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat dikerjakan dan lebih mudah didistribusikan secara masif dengan keterlibatan manusia yang minim.
Salah satu Karakter revolusi industri 4.0 adalah perubahan dari produk ke platform Perkembangan teknologi terkini akan memberikan pengaruh substansial terhadap pekerjaan, relasisosial dan lingkungan budaya kita. Selain itu, infrastruktur kita juga dituntut untuk selalu berkembangkarena kecepatan teknologi juga menuntut kesiapan peralatan pendukung. Teknologi komputer, laptop, handphone, software dan lain-lain akan terus berubah bahkan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Tetapi yang paling penting pada era ini adalah inovasi pada program dan software yang akan menjadi platform.Platform tidak menyuplai produk atau menciptakan demand, ia mempertemukan keduanya.
“Gojek tidak punya motor dan tidak menciptakan demand, tetapi gojek menyediakan platform dimana pemilik kendaraan bertemu yang membutuhkan tumpangan”.

B. Tantangan dan Peluang Profesi Bimbingan dan Konseling pada Era Revolusi Industri 4.0
Paradigma revolusi industri 4.0 juga tak luput menyasar pada dunia pendidikan. Sistem pendidikan yang bersifat konvensional tradisional mulai mengikuti perkembangan revolusi industri dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai tool proses pendidikan. Sistem pembelajaran klasikal dan ceramah yang oleh sebagian besar praktisi pendidikan; guru, dijadikan sebagai aktifitas pokok pembelajaran, dengan perkembangan revolusi industri perlahan tapi pasti sudah bergeser kepada pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring. Aktifitas tatap muka sudah digantikan dengan pembelajaran daring dimana proses pembelajaran tidak lagi melulu dilakukan secara tatap muka dan didalam suatu kelas.
Revolusi industri 4.0 telah memberikan perubahan yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Perubahan tersebut bukan saja terletak pada proses pendidikan, namun orientasi tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan harus mampu menghasilkan
 
generasi bangsa yang benar-benar adaptif terhadap teknologi, generasi kompetitif dan adaptif, generasi yang memiliki wawasan global, generasi yang berkarakter kuat.
Perubahan proses dan orientasi tujuan pendidikan yang diakibatkan revolusi industri 4.0 adalah tantangan besar terhadap eksistensi profesi bimbingan dan konseling. Revolusi industri 4.0 memberikan peluang yang sangat besar bagi profesi bimbingan dan konseling untuk menunjukkan eksistensinya, namun pada satu sisi revolusi industri menjadi ancaman serius terhadap eksistensi profesi bimbingan dan konseling.
Tantangan dan peluang yang dihadapi oleh profesi guru BK dalam era teknologi informasi, yaitu:
1. Perubahan sistem pembelajaran menggunakan daring.
Salah satu kondisi yang dapat dijadikan contoh pengaruh revolusi industri menjadi ancama eksistensi profesi bimbingan dan konseling yaitu perubahan sistem pembelajaran akibat pandemi covid -19 saat ini. Contoh nyata yang dapat kita lihat saat ini, yaitu akibat yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 pada dunia pendidikan. Dengan kebijakan belajar dan bekerja dirumah, secara otomatis pendidik dan peserta didik “dipaksa” untuk menggunakan teknologi informasi dalam melakukan proses pembelajaran. Penggunaan media aplikasi seperti WAG (whatsapp gruop), zoom, google class room, dan media-media daring lainnya semakin massif digunakan oleh praktisi pendidikan agar proses pembelajaran tetap berjalan, bahkan pemerintah sendiri juga menfasilitasi para guru dan peserta didik belajar melalui ruang guru, dan platform lainnya agar proses belajar tetap berlangsung. Disadari atau tidak, perubahan cara belajar dan pembelajaran daring menyebabkan guru mata pelajaran, peserta didik, dan orang tua seakan-akan “tidak membutuhkan lagi”; peran guru BK dalam menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Anggapan ketidakperluan guru BK dalam pendidikan, semakin diperkuat lagi dengan sikap acuhnya guru BK terhadap perubahan sistem pembelajaran, yang tidak mampu mengambil posisi dan peran dalam menunjang pembelajaran daring yang dilakukan.
 

2. Aksesbilitas informasi yang sangat mudah
Revolusi industri 4.0 juga dicirikan dengan arus informasi yang sangat cepat. Digitalisasi informasi menjadikan individu cukup berdiam diri dirumah dengan smartphone untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Bagi peserta didik, informasi-informasi tentang pendidikan, studi lanjut dapat diperoleh dengan lengkap hanya menggunakan smartphonenya. Kondisi ini menjadi tantangan bagi guru BK yang masih konvensional memberikan layanan informasi kepada peserta didik. Keterbatasan kemampuan guru BK dalam penggunaan teknologi informasi akan menjadikan guru BK sebagai pilihan terakhir dan sifatnya adalah konfirmasi terhadap informasi yang sudah diperoleh peserta didik. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka sudah bisa dibayangkan bagaimana eksistensi dan peran profesi bimbingan dan konseling bagi peserta didik.

3. Perubahan karakter, etika, dan moralitas peserta didik
Dampak massifnya penggunaan teknologi informasi bagi peserta didik adalah terjadinya perubahan karakter, etika, dan moralitas peserta didik. Sikap individualis dan independensi pribadi akibat penggunaan teknologi informasi menjadi tantangan besar bagi guru bimbingan dan konseling. Permasalahan- permasalahan peserta didik yang cenderung tertutup, labil akibat tidak mampu menyaring informasi,serta kurangnya kepekaan guru BK terhadap perubahan karakter tersebut, semakin membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap profesi bimbingan dan konseling. Banyak kasus yang dapat dijadikan contoh, dimana guru BK dianggap tidak bekerja dengan baik, kurang antisipatif sehingga peserta didik mengalami kasus-kasus kriminal.

4. Keterbatasan ruang objek praktis serta kompetensi profesi Bimbingan dan Konseling
Revolusi industri 4.0 pada satu sisi merupakan era keterbukaan. Selain pada dunia pendidikan, profesi bimbingan dan konseling seharusnya mampu
 
mengambil peran dan posisi dalam bidang dunia kerja lain. Namun, masyarakat secara umum (diindonesia) masih beranggapan bahwa profesi BK ruang objek praktisnya adalah pada dunia pendidikan. Sehingga ketika profesi penddikan pada era revolusi industri terancam eksistensinya, maka profesi bimbingan dan konseling pun demikian.
Keterbatasan ruang objek praktis bimbingan dan konseling berakibat profesi ini tidak dipilih oleh dunia industri, dan bidang-bidang lain diluar pendidikan.

Peluang profesi bimbingan dan konseling membangun eksistensi dalam era revolusi 4.0 antara lain:
1. Revolusi industri 4.0 membutuhkan individu yang kreatif, inovatif, dan berkarater
Salah satu faktor yang menjadikan individu atau usaha yang maju dalam persaingan di era revolusi industri 4.0 adalah adanya kepercayaan (trust) masyarakat terhadap individu, produk, dan jasa. Sistem kerja berbasis online, yang minim interaksi fisik antar individu tidak mungkin akan berkembangn dengan baik jika tidak dibangun oleh kepercayaan. Oleh karena itu, karakter individu menjadi modal pokok yang harus dimiliki di era revolusi industri 4.0. Hal ini adalah peluang profesi bimbingan dan konseling untuk membangun karakter-karakter peserta didik yang kreatif, inovatif, jujur, berkomitmen, serta bertanggungjawab. Jika profesi bimbingan dan konseling mampu mengambil peran strategis dalam membangun karakter individu, maka eksistensi profesi bimbingan dan konseling akan semakin meningkat.
2. Banyak pekerjaan yang akan hilang pada era revolusi industri 4.0
Menguti penjelasan Chairul Tanjung (2018) pada era revolusi indistri 4.0 akan banyak jenis pekerjaan yang hilang.
 
 
Gambar 1. Prediksi jenis pekerjaaan yang akan hilang diera disrupsi


Merujuk kepada prediksi data tersebut, maka akan bermunculan pekerjaan- pekerjaan baru berbasis teknologi informasi. Dalam kondisi ini peran profesi BK sangatlah besar. Untuk membangun kemampuan menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan perkembangan jaman, individu harus memiliki pemahaman yang benar akan bakat, minat, dan potensinya, serta memiliki jiwa enterpreneurship.. Maka disinilah profesi BK harus mampu menempatkan perannya secara tepat, dengan membantu individu menemukenali potensi yang dimiliki.
3. Munculnya Karakteristik teknosfer atau pola lingkungan teknologi, dan sosiosfer atau pergeseran lingkungan komunikasi sosial
Ciri pola kehidupan di era revolusi industri 4.0 adalah ketergantungan pada teknologi dan informasi. Individu lebih banyak menghabiskan waktu berjam- jam didepan smartphone, selalu berinteraksi dengan media sosial, dan lain- lain sehingga kurang memperhatikan istirahat,  dan  kemampuan manajemen waktu sangat rendah. Selain itu, ketergantungan  teknologi  pada sisi lain juga menyebabkan individu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dilakukan melalui media sosial, sehigga kepekaan dan toleransi individu menjadi sangat rendah.
Sebenarnya, ini adalah peluang yang bisa diambil oleh profesi bimbingan dan konseling untuk meningkatkan eksistensinya. Pelayanan-pelayanan konseling yang berbasis masalah-masalah sosial sangat dibutuhkan ditengan-tengan kehidupan yang serta teknologi informasi.
 
C. Strategi membangun Eksistensi Profesi Bimbingan dan konseling di era revolusi industri 4.0

Upaya membangun eksistensi profesi bimbingan dan konseling akan dapat tercapai ketika profesi bimbingan dan konseling dapat mengambil peran strategis dalam upaya mewujudkan individu yang compatible,  adaptif, competitif di era revolusi industri 4.0. strategi yang dilakukan yaitu:

1. Pengembangan ruang objek praktis profesi bimbingan dan konseling. Pengembangan ruang objek praktis profesi bimbingan dan konseling di era revolusi industri 4.0 adalah strategi yang sangat penting untuk memmperkuat eksistensi profesi BK. Pengembangan ruang objek praktis profesi bimbingan dan konseling harus didukung dengan adanya regulasi atau kebijakan yang formal sebagai legal standing bahwa profesi BK ruang objek praktis bukan hanya di dunia pendidikan.
Walaupun banyak wacana, dan mungkin ada yang bekerja selain didunia pendidikan, namun secara legal formal dalam UU sisdiknas disebutkan bahwa konselor adalah pendidik, dan diperkuat dengan Permendiknas no
27 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Akademik konselor yang memiliki kompetensi di dunia pendidikan. Sehingga kompetensi tersebut bagi dunia industri dan jasa belum suitable untuk digunakan pada dunia industri dan jasa. Maka sangat perlu dirumuskan suatu kebijakan bahwa profesi BK/Konselor memiliki kompetensi dan kualifikasi bekerja dibidang selain pendidikan
2. Peningkatan kemampuan dan kompetensi asesmen guru BK/konselor Individu yang kreatif, dan inovatiflah yang akan mampu menjadi pemenang dalam era revolusi Industri 4.0. Individu yang kreatif dan inovatif dicirikan dengan individu yang mampu mengembangkan dan memanfaatkan setiap peluang untuk maju.
Kemampuan profesional dan akuntabilitas profesi BK dalam melakukan asesmen dan mengarahkan individu sesuai dengan bakat dan potensinya akan sangat membantu individu untuk mengoptimalkan diri, berkreasi, dan juga memberikan inovasi-inovasi yang berdasarkan referensi diri yang tepat dari kegiatan asesmen.
3. Kemampuan mendesain dan mengembangkan teknologi informasi untuk pelayanan konseling
Untuk membangun eksistensti profesi BK, bukan lagi menguasai teknologi informasi namun harus bisa mengembangkan teknologi informasi untuk pelayanan BK
 
4. Rekonstruksi dan pemantapan kompetensi profesi BK/konselor sesuai perkembangan Revolusi Industri 4.0
Kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang dimiliki untuk melaksanakan tugas keprofesian. Semestara itu, tugas keprofesian berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Maka kompetensi guru BK/konselor harus direkonstruksi menjadi kompetensi yang adaptif di era revolusi industri 4.0.
5. Peningkatan peran organisasi profesi BK
Organisasi profesi adalah rumah tempat bernaung suatu profesi. Oleh karena itu, organisasi profesi BK (ABKIN) harus mampu membaca apa tantangan yang dihadapi profesi BK saat ini,kemudian bersama-sama dengan stakeholder merumuskan kebijakan strategis agar profesi BK tetap eksis.
6. Pengembangan kurikulum pendidikan akademik dan profesi bimbingan dan konseling yang adaptif dengan revolusi Industri 4.0
7. Membangun dan menguatkan kepercayaan publik terhadap profesi bimbingan dan konseling


Referensi:

Schwab, K. (2017). The fourth industrial revolution. Crown Business Press.

Tanjung, Chairul (2018) Inovasi, Kreatifitas, Entrepreneurship dan Kepahlawanan: Motor Penggerak Masa Depan ITS, Disampaikan dalam Dies Natalis ITS, 10 November 2019, Surabaya

Sabtu, 09 Mei 2020

Resume Kegiatan Belajar Menulis Gelombang X (Hari ke-10): Proses Menerbitkan Buku Ajar


                       Resume Kegiatan Belajar Menulis Gelombang X (Hari ke-10)

Hari/Tanggal:              Jum’at, 08 Mei 2020
Waktu:                                    13.00 - 15.00 WIB
Media:                         WAG Belajar Menulis Gel. X
Nara Sumber:              Joko Irawan Mumpuni
Materi:                         Proses Menerbitkan Buku Ajar
Moderator:                  Wijaya Kusumah, M.Pd


Profil Pemateri           
Bapak Joko Irawan Mumpuni merupakan Direktur Penerbitan, penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY, Penulis buku bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP. Ribuan  buku telah terbit dari perusahaan ini.















Seperti gambar tersebut, proses menjadi buku diawali dengan penulis menyetor naskah. Kemudian penilaian naskah dari team. Jika di tolak, naskah akan dikembalikan dan dibuatkan surat pemberitahuan. Jika naskah diterima, langkah selanjutnya adalah pihak penerbit akan membuatkan surat pemeberitahuan untuk permintaan softcopy.
Jika soft copy-nya ditolak, maka akan dikembalikan kepada penulis. Jika diterima, maka tahap selanjutnya adalah edit naskah yang terdiri dari setting dan desain cover. Kemudian dilanjut dengan proof penulis. Jika belum, akan dikembalikan lagi ke proof penulis.
Jika sudah, lanjut ke koreksi computer. Kemudian ke koreksi manual, lalu cetak film. Lantas cetak isi buku dan cetak cover buku. Dilanjut dengan penjilidan, pengemasan/wraping dan diakhiri dengan distribusi buku.
Ada 4 tipe naskah, yaitu:
1.            Tema tidak populer, penulis populer
2.            Tema tidak populer, penulis tidak populer
3.            Tema populer, penulis tidak populer
4.            Tema populer, penulis populer

Model Kwadran
Jika penulis awal yang belum populer maka carilah tema di google trends, tema apa yang dicari oleh orang, stabil atau tidak, jika tidak maka penerbit akan berfikir ulang untuk menerbitkannya, jika stabil seperti contoh buku pelajaran selama kurikulum itu tidak berubah maka penjualan buku tersebut akan tetap terus berjalan
Penerbit mengecek penulis itu popular ataw tidak untuk dosen biasanya Penerbit ANDI akan mengecek di google scholar, berapa banyak jurnal yang telah ditulis, sudah berapa orang yang membacanya sedangkan  untuk guru penerbit melakukan pengecekan dengan browsing dari data-data lain melihat track record, melihat social medianya, mengampu mata pelajaran apa, apakah menjadi admin suatu media social yang folowernya banyak apa tidak.
Oplah adalah jumlah cetak, semakin besar oplah maka semakin bagus, untuk menentukan oplah dilihat kembali buku tersebut masuk di kwadran mana. Yang perlu menjadi catatan buku yang laku adalah buku yang ilmunya dasar, bukan ilmu yang tinggi seperti buku pegangan SD.
Kadang penerbit dan penulis sering berbeda pandangan ,biasanya penulis yang memiliki keilmuan yang tinggi ingin menulis tentang hal yang levelnya tingkat atas padahal perlu diketahui, penerbit melihat dari sisi bisnis , lakunya buku-buku yang sering dicari adalah buku sekolah dasar sampai S1, jika buku untuk level S2 dan buku materi yang levelnya tinggi , yang mencari buku tersebut jumlahnya sangat terbatas.

Model kerjasama Penerbit Andi dan Penulis
1.             Kerjasama Reguler
Naskah belum tentu terbit
2.             Kerjasama MoU antar lembaga
-          Naskah ada jaminan pasti diterbitkan
-          Logo kampus dicantumkan dalam cover
-          Meningkatkan rangking Webometric kampus karena buku tersebut akan diupload di googlebook
-          Wajib dipakai/dibeli kampus min 300 exemplar
3.      Kerjasama MOU Perorangan
4.      Progam ANDI Pro Literasi
penulis menyediakan dana Rp.10.000.000,- Penerbit dipaksa untuk menerbitkan buku untuk kepentingan penulis
           
Ditulis oleh:     Daniel Yudha Kumoro
Blog:               perahukonseling.blogspot.com
Guru:              Bimbingan & Konseling
Instansi:           SMKN 3 Buduran, Sidoarjo