Minggu, 28 Juni 2020

Kucingku Korban Ketidaklihaianku

Akhir-akhir ini, Momo, bekas kucing persiaku yang berwarna abu² putih sering datang ke rumahku. Tiap pagi dan sore. Setelah aku beri makan ikan pindang. Seolah² ia mengerti lalu pergi begitu saja tanpa permisi. Kembali ke rumahnya.

Lho? Maksudnya?


Jadi begini. Aku pernah memiliki kucing persia berwarna abu² putih. Dimana kami peroleh di tahun 2015 dari teman kami di Surabaya. Saat itu umurnya sudah setahun. Tapi badannya sudah besar sekali. Itulah pengalamanku pertama memegang kucing persia yang besar dan lincah.

(Kalau sekarang aku milihatnya mungkin aku akan menangis karena badannya tambah kurus. Umurnya sudah 6 tahun)


Sebelumnya aku berniat memberi nama Infus. Mengingat saat mengadopsi kucing ini. Anakku baru saja pulang dari RSUD Sidoarjo karena harus dirawat di Tulip selama sepekan lebih dengan indikasi ISK (Infeksi Saluran Kencing).

Hampir tiap bulan lho anakku sakit panas. Malam² ke UGD. Jawaban dokter selalu cuma satu. NGAMAR!

Kalau nggak vertigo. Ya infeksi saluran napas. Kalau nggak ya infeksi saluran pencernaan. Dan sebagainya. Dan kami baru tahu penyebabnya setelah sekian lama kami mencari. RIBA! InsyaAllah itu.

Ada sedikit cerita lain sebelum aku kembali cerita kucing. 

Kami sempat terlibat beberapa hutang kredit dengan akad riba. Namun kami akui jujur. Bahwa kami berhutang untuk memenuhi kebutuhan keseharian kami. Bukan untuk membeli barang² mewah.

Alhamdulillah. Setelah bertobat. Berjanji tidak akan lagi mau terlibat hutang riba. Tidak hanya anak. Istripun makin sehat² saja. 

Beda lagi kalau yang sakit itu aku. Pasti ada hikmah lain. Bukan riba. Justru sebaliknya. Datang rezeki. Setiap kali aku sakit. InsyaAllah itu artinya aku akan mendapatkan 'rezeki'. Khusus yang ini akan aku ceritakan sebuah rahasia. Tapi lain waktu saja. Di tulisan yang lain. Hehehe.


Kembali ke kucing ya. Maap maap ya.

Istri tidak suka nama Infus. Ia lebih suka nama kucing kami Momo.

Momo sungguh lincah. Berlari ke sana ke mari. Naik meja dan naik kursi. Bahkan minum dari bak mandi.

Dia juga ramah kepada siapa saja yang membelainya.

Kalau kami pergi. Momo kami taruh kandang. Kami sediakan biskuit satu mangkuk. Minuman. Serta bak pasir untuk pup.


Seiring berjalannya waktu. Saat anak dan istriku sering sakit dan harus dirawat di rumah sakit (itu dulu. Betapa mudahnya mencari kamar untuk dirawat dengan BPJS. Namun semenjak RSUD Sda direnovasi awal tahun 2018. Pasien membeludak. Sulit untuk mendapatkan kamar. Harus menunggu bebeberapa jam)

Aku harus bolak² pulang. Untuk membawa pulang baju kotor. Membawa baju bersih. Serta mengganti pasirnya Momo. Lalu memberi biskuit dan air.

Kejadian ini berulang tiap hari. Tiap bulan. Bahkan tiap tahun. 

Pernah suatu ketika aku tidak dapat menyempatkan diri untuk pulang. Karena istri tidak bisa ditinggal. Kasihan bila anakku yang masih kelas 2 SD itu harus merawat uminya sendirian di rumah sakit.

Setelah agak baikan. Aku membelikan sarapan pagi untuk anak dan istriku. Lalu aku ijin untuk ke kantor sebentar. Untuk sekedar ijin dan memberi kabar pada rekan sejawat. Lantas segera memacu kendaraan karena kucing di rumah sudah kelaparan.

Saat sampai rumah betul juga dugaanku. Kotorannya di pasir sudah penuh. Makan dan minumnya sudah habis. Ia mengeong² dengan kerasnya. Apakah karena lapar sebab semalam aku tidak pulang memberi makan. Ataukah ia rindu dengan tuannya.

Oleh karena itu. Siang itu aku mengambil keputusan yang belum pernah aku buat sebelumnya. Dimana keputusan ini. Setelah bebeberapa waktu tahu haditsnya. Bahwa yang aku lakukan adalah sudah benar.

Aku akan membebaskan momo dari kandangya (HR. Bukhari).

Mengingat malam ini mungkin aku masih belum bisa balik rumah untuk memberi makan kembali pada momo.


Ya sudah. Bismillah. Momo sudah besar. Aku lepaskan saja. Demi kebaikan di kedua belah pihak. Kucing dan tuannya.


Istri dan anak telah pulih. Namun kucing kami menjadi kucing liar. Bagaimana seekor persia bisa memangsa tikus jalanan. Tupai. Ikan. Kodok. Kepiting. Ular. Kecoak. Cicak. Bahkan ia ngajak berkelahi kucing² kampung jantan yang berusaha lewat di depan rumah kami. Teritorinya.

Lama² ia keranjingan bertarung seperti super sanya son go ku dalam komik dragonball.

Kalau sudah bertarung sulit sekali untuk dipisahkan . Meski sampai nyemplung got. Kucing musuh terus dikejar.

Tapi ya gitu. Ketika pulang. Momo seperti seorang anak berandalan yang habis ikut tawuran. Telinganya robek sebelah kiri. Rambut di atas kepalanya pitak. Sekitar mata kanannya seperti bekas tersayat pedang. Layaknya seorang yakuza atau bajak laut yang matanya memiliki bekas luka sayatan pedang. Kadang bibirnya juga berdarah.

Kaki²nya kotor. Bahkan ada bagian di tubuhnya yang kalau dipegang ia merasa kesakitan.


Itulah masa² kejayaan momo kucingku.

Namun sesuatu terjadi di bulan syawal di tahun 2019. Inilah titik balik bagi kami untuk mulai melepaskan total kucing kami.


Suatu hari. Tetangga sebelah kami memiliki bisnis las²an besi dan mesin. Betapa bisingnya, kata istriku. Tiap aku pulang. Istri selalu mengeluh tidak bisa istirahat karena bunyi dentuman pukulan gada besi beradu dengan besi. Suara plat besi dipotong dengan gerenda. Bau asap las menyambung besi.

Baiklah kami hargai saja mata pencaharian tetangga kami. Toh sore pukul 17.00 sudah berakhir.


Namun yang diharapkan jauh dari kenyataan.

Kini giliran tetangga depan kami yang membuat bising. Dari maghrib hingga tengah malam hari. Bunyi grenda bolak balik terdengar memotong besi.

Kami masih berusaha sabar.

Keesokan harinya hal yang sama berulang. Pagi sampai sore istri harus sabar dengar suara grenda dari tetangga sebelah kiri. Sore hingga malamya kami harus bersabar dengan suara grenda dari tetangga depan.

Waktu malam terus berjalan. Hingga pukul 22.00 suara grenda masih terdengar jelas.

Anak istri mengeluh tidak bisa tidur.

Hingga pukuln24.00 kami tertidur. Suara itu sayub² tidak terdengar lagi. Mungkin kami mulai lelah.. lantas terlelap.


Hingga hari ketiga masih berjalan seperti sebelumnya. Istri sudah tidak sabar. Kasihan anak tidak bisa tidur. Maka istri meminta padaku untuk menegur tetangga depan tersebut.


Maka tepat pukul 21.00. Aku keluar rumah dan mulai menegurnya. Inilah titik balik dalam hal bertetangga bagi kami harusnya kami lebih bersabar atau menggunakan cara yang lebih lihai.


Aku menegurnya dengan baik.

"Pak. Saya minta tolong. Kalau kerja jangan sampai malam² ya. Karena kami butuh istirahat. Bahkan bapak tahu sendiri ramadhan ini saya kena jantung. Pagi sampai sore tetangga kiri bunyi grenda. Sekarang sore sampai malam tetangga depan yang bunyi grenda. Minta tolong ya pak"


Ah, seperti aku memukul air. Terciprat muka sendiri. Dengan tenangnya dia membalas.

"Baik pak. Saya tidak akan membuat bising lagi. Tapi saya juga minta tolong ke bapak. TOLONG KUCING BAPAK ITU DIKUNCI DI DALAM KANDANG DI DALAM RUMAH SAJA. KARENA KUCING BAPAK PERNAH MAKAN BURUNG SAYA. MAKAN IKAN SAYA"


Mak jleb. Kaget mendengar balasan tersebut.


Lantas ia menjabat tangan saya dan masuk ke dalam rumah.

Aku juga masuk ke dalam rumah. Yang penting sudah aku sampaikan keluhan kami.

Meski dari dalam kamar kami masih mendengar bunyi grendanya lagi. Lalu anak laki²nya menggeber² gas motornya. Membleyer di depan rumah tanda marah pada kami.


Ya sudahlah. Minimal suara bising itu sudah tak terdengar di pukul 22.00.

(Yaa Allah, ada perasaan menyesal aku menuliskan ini semua. Karena aku seperti kembali ke masa setahun yang lalu. Dadaku agak hangat. Karena sedikit mulai ikut terbakar kembali. Esmosi. Hehehe)


Keesokannya masih saja terdengar suara grenda. Namun terdengar dilakukan di belakang atau di dalam rumahnya.


Subhanallah. Satu lagi aku kurang lihai dalam menyelesaikan konflik dengan orang lain. Ketidakmampuan mengolah komunikasi. Atau membalas keburukan dengan kebaikan terlebih dahulu (QS. Fussilat: 34).


Semenjak peristiwa ini aku memutuskan untuk membuka layanan adopsi kucingku, momo.

Satu orang jamaah kajian tertarik untuk mengadopsi momo. Sudah susah payah  dan jauh² membawanya ke lokasi biasa kami kajian. Ternyata besoknya dikembalikan karena ia merasa tidak cocok.

Sedangkan kucing satunya yang bernama kampung sudah diadopsi oleh salah seorang ustadznya anakku yang orangnya rada sedikit 'unik' menurutku.


Aku juga sudah mempromosikan momo di berbagai wa grup. Namun hasilnya nihil. Hanya berbalas komen sana komen sini. Tak berarti. Tak bersolusi.


Akhirnya aku menawarkan di tetangga seberang gang. Tak dinyana orangnya mau. Bahkan siap membelinya. Tapi aku jelaskan kalau kita tidak jual beli kucing (HR. Muslim)

Kebetulan putra putrinya suka kucing. Meski awalnya agak takut karena momo berbadan besar.

Setelah diambil dengan motornya. Momo resmi menjadi milik tetangga seberang gangku. Momo kucingnya ramah dan penurut. Ketika dibawa dengan digendong di atas jok motor ia tidak berontak sama sekali.


Orang yang paling terpukul oleh kepergian momo adalah istri. Saat setuju untuk diadopsi orang. Istri melelehkan air matanya.

Kami tak bisa berbuat apa² ini demi kebaikan kehidupan bertetangga kami.

Kami telah mengorbankan hewan kesayangan kami yang telah membersamai kami selama empat tahun. Inilah yang menjadi alasan kenapa aku tidak setuju saat istri memutuskan pertama kali mengadopsi momo di tahun 2015 untuk menjadi hewan peliharaan.

Aku ungkapkan kalau aku sudah berhenti pelihara hewan semenjak aku sering kehilangannya. Mati. Sakitnya tuh di hati.


Beberapa hari tanpa momo. Rasanya sepi. Hanya memori yang hadir di ingatan kami tentang momo. Ada rasa sakit hati terhadap seseorang yang telah membuat kami harus mengorbankan hewan kesayangan kami.

Ya sudahlah. Biar waktu yang menyembuhkan luka hati kami.


Tak disangka² suatu malam. Momo kembali pulang ke rumah. Kami terkejut sekaligus rindu.

Momo tampak berbeda. Tampak lebih gemuk. Tampak lebih bersih bulu putihnya. Agak wangi. Tentunya memiliki kalung baru dengan lonceng di lehernya.

Kami melepas rindu dengan memberinya makan ikan pindang. Sisa biskuit kesukaannya. Serta minum dari bak kamar mandi favoritnya.


Tak berapa lama. Kami wa pemilik barunya. Kalau momo pulang kembali ke rumah kami.

Bagaimana nggak pulang. Wong jarak ke tetangga seberang gang tidak lebih dari satu kilometer saja. Pantas saja pulang. Wong dia bekas kucing liar. Mau dijadikan kucing rumahan lagi. Dengan umur yang tak lagi muda. Ia mungkin sudah hapal seluk beluk perumahan saat mencari kucing pejantan kampung untuk diajak adu fisik.


Ia dijemput kembali oleh putra dan putri tetangga kami dengan motor. Lagi² ia menurut tak berontak.

Kejadian ini berulang lagi hingga kini. Hampir setahun. Setiap ia mampir ke majikan lamanya. Ia langsung kembali pulang ke tuannya yang baru. Tiap selesai aku kasih ikan dan biskuit. Ia pergi.

Seakan² ia mengerti. Bahwa ia sudah tidak belong here. Ia melangkah keluar tanpa permisi. Namanya juga kucing.


Akhir² ini ketika ia mampir ke rumah. Badannya terlihat kurus. Bulunya kusut. Kakinya luka dan kotor.

"Oh, Momo. Apa majikan barumu tidak memberi makan? Tidak merawatmu. Atau mungkin takut kalau engkau menjadi media penyebaran dan penularan covid-19 antar gang? Mengingat engkau tidak bermasker? Tidak bisa cuci tangan sendiri dengan sabun?"


Meskipun ada hal² yang lucu. Tapi sering kali kalau melihat momo datang ke rumah, mataku jadi basah. Tapi anak istriku tak tahu. Melihat keadaan momo sekarang. Serta melihat semua hal yang telah kami lewati bersama di masa lalu.

Telah menjadi kisah yang dapat aku ceritakan.

Sekarang. Juga nanti...







Berbuat Baik pada Tetangga

Malam senin. Seperti biasanya. Piring kotor. Sendok. Panci. Serta alat makan dan alat dapur lainnya sudah menunggu di kitchen sink.


Seperti biasanya pula aku yang bagian mencucinya. Karena istri sudah bagian memasak.


Sambil mencuci aku mendengarkan pengajian live streaming youtube ustadz heri di channel ashiltv.

Channel yang belum lama aku subscribe mengingat kajian²nya yang konsisten. Termasuk dalam memberikan materi² dengan tema harta haram kontemporer (tentang muamalah, hutang, riba dan sebagainya).


Kembali ke kitchen sink. Eaaa... Belum lama aku mencoba menuntaskan mencuci piring. Tiba² terdengar bunyi dentuman yang keras di tembok rumah kami. Arahnya dari sebelah barat.

Saking kerasnya, ada gragal² kecil yang berjatuhan dari sudat atas plafon dapur rumah kami.

Duh. Rumah kami yang atap²nya seakan² mau rubuh. Ditambah dengan dentuman keras suara orang memaku tembok rumahnya berulang² kali, jujur, membuat rasa takut membersit di dada kami.

Apalagi putra kami yang sedang murojaah tiba² berteriak seperti merasa terganggu.

Duhai. Apakah tetangga kami sedang marah kepada kami? Apakah karena bunyi pompa air kami? Apakah karena bunyi gawai kami yang memperdengarkan suara kajian? Atau suara anak kami yang sedang murojaah mengganggunya?

Jujur. Untuk tetangga yang sebelah ini, kami pernah menegurnya karena sesuatu hal. Namun ia berkilah membalikkan teguran itu pada kami. Bahwa kamipun pernah punya salah dengan dia.

Semenjak saat itu. Kami tak pernah menegurnya. Kami berlatih bersabar terus. Bila kami ceritakan daftar kesalahannya, sungguh kurang elok dibaca. Tapi yang sangat kami ingat adalah bila terjadi apa² dengan rumah kami atau ketenangan kami karena ulahnya, kami hanya mencoba diam. Memakluminya. Berusaha keras mencarikan udzur padanya. Hingga kami merasa ada udzur yang belum kami ketahui padanya (HR. Baihaqi).

Namun di saat kami dirasa melakukan kesalahan. Tak segan² mereka masuk rumah kami tanpa salam tanpa permisi untuk menggugat kesalahan kami. Atau sekedar mencari tahu apa yang kami lakukan di rumah sehingga berdampak pada rumahnya.

Pernah ada kejadian. Mereka tiba² masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar mandi kami yang terletak paling belakang rumah. Lantas menuduh.

"Bu. Kamar mandi ibu bocor. Meresap di tembok kamar rumah saya!"

Istriku dengan santai menanggapi, "Apa ibu tidak tahu bila tadi malam hujan deras? Apa ibu bisa melihat, kalau plafon rumah kami juga basah karena luberan air hujan yang tak sanggup lagi ditampung oleh talang?"

Jawabnya juga santai sambil tersipu malu.

"Oh, iya ya?"

Lalu pergi tanpa permisi.

Duhai Dzat yang Merajai Manusia, berilah petunjuk padanya.

Seandainya di rumah saat itu aku dalam kondisi telanjang bulat bagaimana ya? Apakah akan dikomplain juga ketelanjangan saya di dalam rumah saya sendiri?


Suatu hari. Tetanggaku memplester tembok depan rumahnya. Semennya bisa berjatuhan tak tentu arah hingga mengenai kendaraanku. Saat aku mencoba mengingatkannya. Tiba² ia membawaku ke dalam rumahnya. Ia menarik paksa tanganku. Memperlihatkan bahwa salah satu tembok rumahnya berlubang karena tembok rumah kami.


Astaga. Seandainya saja kami mau dan mampu melayaninya untuk berdebat. Bahwa kami masih menyimpan foto kami di depan rumah kami yang merupakah rumah perdana yang terbangun di gang ini. Semuanya masih tanah. Rumah kami sudah jadi duluan di tahun 2011. Saat itu PLN dan PDAM belum masuk.

Jadi kalau dibilang pembangunan rumah kami mengganggu kondisi rumahnya. Apa tidak terbalik ini? Debat keras kami padanya tapi dalam hati  (HR. Abu Dawud).


Semenjak saat itu kami sudah merasa malas berhubungan dengan tetangga.


Tapi semua berubah semenjak bulan puasa tahun ini. Kami mencoba untuk membalas perbuatan buruk dengan perbuatan baik (QS. Fussilat 34).

Kami membelikan kerupuk untuk tetangga kiri kanan dan depan. Beberapa hari kemudian kami memberikan keripik untuk buka puasa. Lalu roti tawar yang kami buat sendiri. Lantas bligo.

InsyaAllah kami lakukan semua itu hanya untuk mendapatkan ridho Allah. Bukan untuk mendapat pujian atau balasan dari orang.

Meski kami tahu. Mungkin pemberian kami dibuang. Tidak dimakan. Diberikan pada orang lain. Atau apalah itu. Sebenarnya kami sedang memberi di jalan Allah. Bukan memberi pada tetangga (HR. Bukhari).


Kami juga sedang belajar diam. Bagaimana supaya lisan kami jangan sampai mengganggu tetangga kami (HR. Ahmad).


Ah, rasanya masih banyak yang harus kami pelajari lagi bagaimana mengasihi sesama muslim.



Semoga Allah selalu memberi petunjuk.




Rabu, 17 Juni 2020

kerja keras pak tani dan hasil panennya

kerja keras pak tani dan hasil panennya




alhamdulillah, seperti tahun² sebelumnya, apa yang telah saya lakukan selama ini sudah benar.

mengumpulkan nilai smt1-5 dari 14 kelas. membuat rangkingnya. mengajarkannya pada admin IT per kelas.

ditengah darurat covid19 yg membuat siswa tidak bisa menemui saya. juga berimbasnya pada aturan sbmptn yg akhirnya juga menggunakan nilai rapot dan rangking.

kini saya jadi lebih santai. bekerja dari rumah. hanya menjawab pertanyaan² dari wa siswa yg masuk. 

kerja keras 3 bulan pertama di awal tahun terbayar sudah. kini pak tani tua ini tinggal memetik hasilnya.

alhamdulillah, "tanam wortel, tumbuh sup ayam" lengkap dengan sayur mayur di dalamnya. boleh dimakan siapa saja yg membutuhkan. monggo. sapanya.




semoga ini menjadi amal jariyah saya.
kelak.
                                  **

Selasa, 16 Juni 2020

daftar ikatan dinas

berikut daftar akademi ikatan dinas di indonesia. semoga bermanfaat buat yang mau daftar anak atau siswa siswi kita


1. Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Jalan

Raya Gandul Cinere, Jakarta selatan, website

www.depkumham.go.id

 

2. Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Jalan Ir H

Juanda 7, Bogor, website www.aka.ac.id

 

3. Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, Jalan

Timbul 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan,

website www.app-jakarta.ac.id

 

4. AKAMIGAS-STEM Akademi Minyak dan Gas

Bumi (Sekolah Tinggi Enerji dan Mineral) di bawah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.

Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig

dan pengeboran minyak) Info bisa dilihat di

www.akamigas-stem.esdm.go.id

 

5. AKIP Akademi Ilmu Permasyarakatan di

bawah Kementerian Hukum dan HAM.

Pendaftaran online di www.depkumham.go.id

atau www.ecpns.kemenkumham.go.id Lokasi

kuliah di Depok.

 

6. Akmil - Akademi Militer RI. Untuk pendaftaran

bisa search di www.akmil.go.id

 

7. Akpol - Akademi Kepolisian RI. Untuk

pendaftaran bisa search di www.penerimaanp

olri.go.id

 

8. Badan Meteorologi Nasional (BMG), Akademi

Meteorologi dan Geofisika (AMG), Jalan

Perhubungan I No 5, Komplek Metro, Pondok

Betung, Bintaro, Tangerang, website

www.amg.ac.id

 

9. Badan Pusat Statistik (BPS), Sekolah Tinggi Ilmu

Statistik (STIS), Jalan Otto Iskandardinata No 64C,

Jakarta Timur, website www.stis.ac.id

 

10. Sekolah Tinggi AKuntansi Negara (STAN), Jalan

Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang,

website www.stan.ac.id

 

11. MMTC Sekolah Tinggi Multi Media Training

Center di bawah Kementerian Komunikasi dan

Informatika RI (Kominfo) Pendaftaran online di

www.mmtc.ac.id Lokasi kuliah di Yogyakarta

 

13. Politeknik Kesehatan DEPKES Surabaya, Jalan

Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya, website

www.poltekkesdepkes-sby.ac.id

 

14. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Jalan

Cimandiri 34-38, Bandung, website

www.lan.go.id.

 

15. Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta,

Jalan Letjen Suprapto 26, Cempaka Putih, Jakarta

Pusat, website www.stmi.ac.id. .

 

16. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jalan Dr

Setiabudi 186, Bandung, website www.stp-

bandung.ac.id

 

17. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug

Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang, website

www.stpicurug.ac.id

 

18. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP,

Pasar Minggu, Jakarta Selatan, website

www.stp.dkp.go.id.

 

19. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Yogyakarta, Jalan Tata Bumi 5, Banyuraden,

Gamping, Sleman, Yogyakarta, website

www.stpn.ac.id

 

20. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), Jalan Raya

Haji Usa, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Bogor,

website www.stsn-nci.ac.id

 

21. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jawa Barat,

Jalan Jakarta No 31, Bandung, website

www.stttekstil.ac.id

 

22. Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jawa Barat,

jalan Raya Setu Km 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi,

Jawa barat, website www.sttd.wetpaint.com.

 

23. Sekolah Tingi Kesejahtraan Sosial Jawa Barat,

Jalan H Juanda 367, Bandung, website

www.stks.ac.id

 

24. STIS di bawah Badan Pusat Statistik (dapat

uang saku per bulannya Rp. 850.000),

pendaftaran online di www.stis.ac.id . Lokasi

kuliah Jakarta

 

25. STPDN/IPDN Institut Pemerintahan Dalam

Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI.

Untuk pendaftaran bisa search di

www.bkd.prov.go.id

 

26. STPN Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di

bawah Badan Pertanahan Nasional RI.

Pendaftaran online di www.stpn.ac.id Lokasi

kuliah Yogyakarta

 

27. STSN Sekolahhh Tinggi Sandi Negara di

bawah Lembagah sandi Negara. Pendaftaran online

di www.stsn-nci.ac.id Lokasi kuliah di Bogor

danish bisa menirukan suara alien transformers





danish bisa menirukan suara transformers

Minggu, 14 Juni 2020

seorang pelayan dan pembuka gerbang perguruan tinggi

INI CERITA HIDUPKU

aku adalah seorang guru BK,
dan aku bangga akan profesi tersebut

namun bila dulu Allah menakdirkan aku menjadi seorang guru bengkel atau guru produktif,
maka aku juga akan tetap mensyukuri profesi tersebut

bagaimana tidak?
bila aku seorang guru produktif,
aku akan mengajarkan kepada siswa-siswiku ilmu teknis yang kelak akan bermanfaat bagi mereka dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari,
terutama persoalan teknis

namun aku sadar,
tidak akan seterusnya aku menjadi guru,
dua tahun lagi aku pensiun

aku juga sadar,
bahwa aku tidak selamanya di dunia,
maka aku selalu berusaha untuk berbuat kebaikan,
termasuk di antaranya menyiapkan perbekalan nantinya di alam selanjutnya

maka aku mendidik anak kandungku dengan ilmu agama, agar kelak mereka menjadi anak solih dan solihah yang senantiasa mendoakan ayah ibunya

aku juga selalu berusaha keras untuk berani mencoba bersedekah tanpa rasa takut kekurangan dunia

dan terakhir
selaku guru
aku telah memberikan ilmu kepada murid-muridku
dan aku telah mempersiapkan mereka untuk menjadi penerusku

beberapa muridku kuliah lagi
ternyata mereka juga ingin menjadi guru

mungkin suatu saat nanti
mereka akan menggantikanku berdiri di depan kelas
menyampaikan ilmu yang pernah aku sampaikan kepada mereka...

nantinya di dalam kubur aku terheran-heran,
mengapa banyak sekali yang menemaniku di tempat yang terang benderang di dalam sini?
dan mereka menjawab,
aku adalah ilmu bermanfaat yang pernah engkau ajarkan pada muridmu,
dan muridmu yang sudah menjadi guru itu sedang mengajarkannya kembali kepada muridnya,
dan begitu seterusnya
insyaaAllah





Rabu, 10 Juni 2020

unboxing paket buku antologi puisi desir pesisir

boleh klik link atau lihat langsung di bawah



https://youtu.be/6nDREy2T5YI







antologi buku sastra desir pesisir



daniel yudha kumoro



1 goresan sentimentil di atas pasir

2 pesan yang dihapus ombak

3 jauh dari seberang

unboxing paket buku antologi puisi desir pesisir

boleh klik link atau lihat langsung di bawah



https://youtu.be/6nDREy2T5YI







antologi buku sastra desir pesisir



daniel yudha kumoro



1 goresan sentimentil di atas pasir

2 pesan yang dihapus ombak

3 jauh dari seberang

Senin, 01 Juni 2020

mohon ijinsaran dan masukkannya untuk tulisan:"Ketika Bunga Matahari Bermekaran di Hati Kami"👇🏻(https://link.storial.co/UNsE)terima kasih🙏🏻


mohon ijin
saran dan masukkannya untuk tulisan:
"Ketika Bunga Matahari Bermekaran di Hati Kami"
👇🏻
(https://link.storial.co/UNsE)

terima kasih🙏🏻

@storial.co
@ansoruna
#rahmatuntuksemua
#lombacerpenislam
#ceritainaja
#ketikabungamataharibermekarandihatikami