Selasa, 27 Maret 2018

Laporan Penggunaan Aplikasi Sosiometri dalam Layanan Konseling Kelompok untuk Mengentaskan Permasalahan Hubungan Sosial

Laporan Penggunaan Aplikasi Sosiometri dalam Layanan Konseling Kelompok untuk Mengentaskan Permasalahan Hubungan Sosial

Daniel Yudha Kumoro
Guru BK SMKN 3 Buduran Sidoarjo

Berdasarkan Peraturan Men PAN No. 84 tahun 1993, seorang guru Bimbingan Konseling memiliki tugas untuk menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, mengevaluasi pelaksanaan program bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan terhadap peserta didik.
Salah satu layanan yang dilakukan guru BK adalah layanan konseling kelompok. Konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok (Prayitno dalam Vitalis, 2008).
Untuk mengetahui permasalahan yang sedang terjadi dalam kelompok/kelas tentunya seorang guru BK harus dapat menggunakan teknik need assesment atau menggali permasalahan. Salah satu teknik need assesment yang sering digunakan adalah sosiometri. Menurut Tohirin (2007) sosiometri merupakan “alat (instrumen) untuk mengumpulkan data tentang hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial siswa”.
Dengan sosiometri, seorang guru BK dapat mengetahui siswa-siswa yang memiliki permasalahan dalam berhubungan sosial. Ini tentunya akan memudahkan guru BK dalam mengentaskan masalah siswa tersebut. Ketidakmampuan siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial akan berdampak dalam proses belajarnya. Siswa yang tidak mampu bekerja sama dalam kelompok akan menghambat proses belajar dirinya maupun kelompoknya selama menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Oleh karena itulah penggunaan aplikasi sosiometri dalam layanan konseling kelompok yang dilakukan oleh guru BK dalam mengentaskan permasalahan dalam berhubungan sosial sangatlah penting.
Penulis telah menerapkan hal ini di sekolah dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan aplikasi sosiometri yang digunakan sudah dalam bentuk online. Berikut adalah laporan penggunaan aplikasi sosiometri dalam layanan konseling kelompok yang telah dilakukan oleh guru BK pada siswa siswa kelas X Teknik Perkapalan di SMKN 3 Buduran tahun 2017.
Pada bulan Januari 2017 yaitu awal semester genap, angket sosiometri dibagikan kepada seluruh peserta didik kelas X (10 jurusan, 14 rombel, 512 siswa). Tentunya diberikan penjelasan singkat tentang sosiometri pada siswa-siswa sebelum mengisi angket. Angket sosiometri yang digunakan adalah tipe normatif (Morena, 1930), dimana setiap siswa menuliskan nama teman yang disenangi untuk melakukan aktivitas tertentu. Dalam angket tersebut siswa diminta menuliskan dua nama temannya beserta alasannya. Lihat Gambar 1.

Gambar 1
Angket Sosiometri
ANGKET SOSIOMETRI

Nama: ……………………………………                                 Jenis Kelamin (L/P)                 Kelas: …………………

Sebutkan nama teman sekelasmu yang kamu sukai untuk melakukan kegiatan bersama beserta alasannya:
1. ……………………………………………………………………………. No.absen:…………………
Alasan: …………………………………………………………………………………………………….
2…………………………………………………………………………..…. No.absen:…………………
Alasan: …………………………………………………………………………………………………….





 
 










Setelah seluruh angket terkumpul dan diverifikasi kelengkapannya. Maka data diolah dengan aplikasi sosiometri online dengan menggunakan laman dengan alamat sosiometri.shidec.com/sosiometri.
Layanan sosiometri online atau dalam jaringan ini berbasis web. Meskipun demikian tersedia juga dalam bentuk offline atau diluar jaringan yang bisa diunduh pemakainya.
Dari keseluruhan proses pengerjaan sosiometri ini diperoleh hasil-hasil sebagai berikut.
Di tiap-tiap kelas memiliki beberapa siswa yang mengalami keterasingan dalam kelompok. Artinya siswa tersebut memiliki kemampuan beradaptasi yang masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dari tidak adanya siswa satupun yang memilih namanya dalam angket sosiometri. Sehingga hal ini dimunculkan dalam tab Tabulasi Indeks Pemilihan pada aplikasi sosiometri tersebut.
Contoh pada kelas X TPTU terdapat 8 siswa yang tidak dipilih oleh 35 teman-temannya. Lihat Tabel 1.
Tabel 1
Indeks Pemilihan Kelas X TPTU
No.
Nama
Nilai
02
A. S.
0 / 35 = 0
07
A. B. F. T.
0 / 35 = 0
11
A. S. F.
0 / 35 = 0
19
I. B. A. P.
0 / 35 = 0
20
L. Y. J.
0 / 35 = 0
22
M. A. A.
0 / 35 = 0
26
M. V. A. A.
0 / 35 = 0
35
S. F. D. P.
0 / 35 = 0

Akhirnya, siswa-siswa tersebut dalam Sosiogram dapat dilihat posisinya berada pada lingkaran terluar. Lihat Gambar 2.
Gambar 2
Sosiogram Kelas X TPTU













Demikian seterusnya. Sehingga per kelas didapat prosentase siswa yang mengalami keterasingan sebagai berikut. Lihat Tabel 2.

Tabel 2
Jumlah Siswa yang Mengalami Keterasingan per Kelas
No
Kelas
Jumlah
Siswa
Jumlah Siswa yang Mengalami Keterasingan
Prosentase
1
X TPTU
35
8
22.85
2
X TPM
36
6
16.66
3
X TKR 1
36
13
36.11
4
X TKR 2
35
10
28.57
5
X TKKB 1
35
4
11.42
6
X TKKB 2
34
10
29.41
7
X TIPK
35
5
14.28
8
X TPK
36
8
22.22
9
X KK
35
4
11.42
10
X TGRBK 1
35
5
14.28
11
X TGRBK 2
35
8
22.85
12
X IK
34
7
20.58
13
X TKJ 1
38
11
28.94
14
X TKJ 2
39
9
23.07












Setelah diketahui data semua siswa yang mengalami keterasingan dalam kelompok, guru BK mulai membuat Satuan Layanan Konseling Kelompok sebagai rencana pemberian konseling kelompok pada siswa-siswa tersebut. Lihat Gambar 3.
Gambar 3
Satuan Layanan Konseling Kelompok
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

1.               Identitas:
a.        Satuan Pendidikan:                 SMKN 3 Buduran
b.        Tahun Ajaran:                        2016//217.
c.        Kelas:                                   X TPTU
d.        Pelaksana dan Pihak Terkait:                                                                                   TT           
Guru BK:                                   Daniel Yudha Kumoro
Konseli:                                     1. A.S.                                      2. A. B. F. T.
3. A. S. F.                                 4. I. B. A. P.
5. L. Y. J.                                  6. M. A. A.                
7. M. V. A. A.                             8. S. F. D. P.
2.               Waktu:
a.        Tanggal:                                               29 Maret 2017
b.        Jam Pelayanan:                     13.00
c.        Volume Waktu:                      45  menit
d.        Tempat:                                                Ruang BK

 
3.               Bidang Bimbingan dan Konseling:     Konseling Kelompok

4.               Materi Pelayanan:
a.        Tema:                                  Aktif berkomunikasi dengan teman-teman baru
b.        Sumber Materi Pelayanan:       RPLBK 2016/2017

5.               Tujuan Layanan:                            Konseli mau aktif berkomunikasi dengan teman-teman baru agar tidak merasa
terasing

6.               Fungsi Layanan:                            Pemahaman, pengentasan

7.               Metode dan Teknik:
a.        Jenis Layanan:                      Konseling kelompok
b.        Kegiatan Pendukung:                              Diskusi

8.               Sarana:
a.        Media:                                  Diskusi
b.        Instrumen:                                            Alat tulis, kertas
c.        Sumber:                                                Cerita Konselor tentang orang yang sukses karena bersosialisasi

9.               Sasaran Penilaian:                          Peserta didik kelas X 2016/2017 yang berdasar hasil sosiometri mengalami
keterasingan dalam kelompok yaitu enam konseli diatas

10.             Langkah Kegiatan:
a.        Pembentukan
-       Mengundang konseli tersebut ke ruang BK
-       Mengucapkan salam dan mempersilahkan memimpin doa
-       Menanyakan dan menjelaskan tentang konseling kelompok
b.        Peralihan
-       Menyebutkan nama-nama konseli yang diundang
-       Menanyakan satu per satu perasaannya hari ini
-       Menjelaskan tentang pentingnya aktif berkomunikasi dengan teman-teman baru
c.        Kegiatan
1.        Berfikir
Mengajak konseli berfikir tentang pentingnya aktif berkomunikasi dengan teman-teman baru
2.        Merasa
Konselor memahamkan siswa yang masih merasa malu untuk aktif berkomunikasi dengan teman-teman barunya
3.        Bersikap
Konselor bersikap netral dan tidak memihak dalam hal ini
4.        Berbuat
Konselor memberikan rasional kepada konseli, bahwa siswa harus aktif dalam berkomunikasi dengan teman-temannya agar tidak merasa diabaikan. Termasuk adanya beberapa akibat bila konseli tetap saja tidak aktif dalam berkomunikasi
5.        Bertanggung jawab
Konselor menjamin adanya imbalan yang baik bila konseli mau merubah sikapnya yang pasif menjadi aktif berkomunikasi dengan teman-temannya

11.             Rencana Penilaian:
a.        Penilaian Proses
Menilai keaktifan peserta konseling kelompok dengan indikator: frekuensi bertanya, menjawab, umpan balik, maupun usulan
b.        Penilaian Hasil
1.        Laiseg
Secara jujur mengaku bahwa perasaan keterasingannya selama ini akibat dari tidak aktifnya konseli berkomunikasi dengan teman-temannya. Hal ini dirupakan dalam bentuk form pengentasan masalah
2.        Laijapen
Menerima saran perubahan berupa laporan tertulis tentang biodata teman-temannya yang harus ia wawancarai
3.        Laijapang
Tidak merasa asing atau sendiri lagi. Dirupakan dalam bentuk angket sikap teman-teman terhadap konseli yang menunjukkan nilai baik
 
 














S

























Setelah proses konseling kelompok dilakukan, konselor membagikan angket evaluasi hasil konseling kelompok seperti berikut. Lihat Gambar 4.
Gambar 4
ANGKET EVALUASI KONSELING KELOMPOK

Nama:…………………………………………….   ( L / P )     Usia: …………………….…………………………….
Kelas/Jurusan/No. Absen: ………………………………       Tanggal: ………………………….…………………

1.               Ceritakan pikiran dan perasaan Anda saat sebelum kegiatan konseling kelompok ini dimulai! …………………………………………………………………………………………………………………………….
2.               Ceritakan pikiran dan perasaan Anda saat sesudah kegiatan konseling kelompok ini selesai! ………………………………………………………………………………………………………………………………
3.               Apakah kegiatan ini membantu dalam menyelesaikan masalah Anda? ………………………………………………………………......................................................................................

4.                
5.                
6.               jkjkj……………………………………………………………………………
 
Angket Evaluasi Konseling Kelompok






Dari pengolahan angket evaluasi konseling kelompok diperoleh data-data sebagai berikut:
Pikiran/perasaan konseli sebelum kegiatan konseling kelompok dapat dilihat dalam Tabel 3 berikut.
Tabel 3
Pikiran/perasaan Konseli sebelum Konseling Kelompok
No
Pikiran/perasaan
Jumlah
1
Terkejut
16
2
Takut
36
3
Bingung
14
4
Biasa saja
14
5
Penasaran
11
6
Bahagia
1

Pikiran/Perasaan konseli sesudah kegiatan konseling kelompok dapat dilihat dalam Tabel 4 berikut.
Tabel 4
Pikiran/perasaan Konseli sesudah Konseling Kelompok
No
Pikiran/perasaan
Jumlah
1
Lega
50
2
Paham
40
3
Sama saja
2

Pernyataan konseli apakah kegiatan konseling kelompok ini menyelesaikan masalahanya atau tidak dapat dilihat dalam Tabel 5.
Tabel 5
Pernyataan Konseli Apakah Kegiatan Konseling Kelompok ini Berguna
No
Berguna
Jumlah
1
Ya
89
2
Tidak
3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar